Senin, 29 Desember 2008

SEBUAH RENUNGAN

Saya sedang duduk sendiri, merenung…ketika saya mendengar bisikan hati untuk menuliskan ini. Saya duduk di depan computer (ya iyalah masa di belakang) dan jari-jari mulai menari indah di atas pentas tuts keyboard. Menyusun huruf, mengukir kata, menciptakan kalimat yang saya sendiri pun tidak tahu harus bagaimana memaknainya. Kata-kata keluar begitu saja… dan jadilah tulisan ini. Maafkan saya jika hati anda tidak sependapat. Silahkan memungut makna di antara uraian kata… jika itu ada.
Akhirnya…
* * *
SEBUAH RENUNGAN
Setiap melihat tanaman padi saya selalu teringat akan rumah di desa. Teringat akan keluarga, teman-teman dan masa kecil yang penuh kebahagiaan.

Teringat bagaimana kami berlari berkejaran di atas pematang sawah. Sedangkan di belakang kami, orang tua berteriak keras, memperingatkan kami untuk tidak berkejaran di atas pematang sawah. Karena pematang lebarnya tidak seberapa, kami sering jatuh terbanting bermandikan lumpur.

Namun, kami kadang tidak menghiraukan larangan orang tua. Kalau terjatuh, kami akan menangis sebentar menahan sakit. Kemudian tertawa lagi dan kembali berkejaran. Bersembunyi di antara rumpun padi. Menangkap belalang yang hinggap di bulir-bulir padi yang mulai menguning. Artinya sebentar lagi masa panen akan tiba.

Bosan menangkap belalang, kami mulai mengalihkan perhatian pada ikan-ikan kecil di parit. Kami menghalangi air, membendungnya. Badan bermandikan Lumpur. Hitam semuanya. Yang kelihatan putih hanya bola mata dan gigi.

Ketika membendung air di parit kecil tersebut, kami membayangkan sedang membangun suatu bendungan besar. Dan kami adalah tenaga ahli yang hebat yang didatangkan dari Belanda. Hal itu dipengaruhi oleh cerita orang tua kami tentang bendungan besar di desa kami yang dibangun oleh Bruder-Bruder, Misionaris dari Belanda.

Merasa diri sebagai orang Belanda, kami mulai berbicara bahasa yang aneh. Bahasa Belanda, versi kami sendiri. Kedengarannya sangat aneh, bahkan untuk telinga kami sendiri. Tapi kami tidak peduli.

Ketika ada orang dewasa yang lewat, mereka akan tertawa terbahak-bahak melihat aksi kami. Tapi kami sendiri tidak merasa malu atau pun merasa aneh. Kami malah ikut menertawakan diri kami sendiri. Semuanya dilakukan dengan penuh kebahagiaan. Hidup terasa sangat indah.

Ketika merasa lapar, kami mendatangi orang tua kami sedang bekerja dan meminta makan. Tanpa rasa malu atau takut akan dimarahi. Pokoknya kalau lapar, ya minta makan. Hanya itu tugas seorang anak kecil. Makan dan bermain. Sungguh menyenangkan.

Lalu, perlahan kita tumbuh dewasa. Kita mulai dipenuhi dengan berbagai harapan dan cita-cita. Impian yang harus diraih. Kita mulai memupuk harapan. Orang tua tidak ketinggalan juga ikutan memberi beban harapan di pundak kita.

Perlahan tapi pasti, kita mulai menanggalkan kebahagiaan masa kanak-kanak kita, satu per satu. Digantikan oleh nilai ulangan yang harus semakin baik dan tetap baik. Kalau hari ini dapat nilai enam, maka besok harus dapat delapan bahkan sepuluh. Kalau sudah dapat nilai sepuluh harus tetap sepuluh. Kalau satu mata pelajaran sudah dapat nilai sepuluh, pelajaran lain juga harus sama.

Kebahagiaan yang kita dapatkan di masa kanak-kanak dengan bermain, kini diganti dengan nilai ujian dan ulangan yang memuaskan. Memuaskan keinginan orang tua. Kita mulai sibuk membuat orang lain bahagia. Akhirnya kita lupa akan kebahagiaan kita sendiri.

Kemudian kita mulai bekerja. Sekarang kita sibuk membahagiakan bos dengan prestasi kerja yang memenuhi harapan bos. Sekali lagi, kita lupa akan kebahagiaan kita. Lalu kita mengeluh tidak bahagia.

Berharap dan bercita-cita adalah hal yang wajar. Bahkan…dengan pengelolaan yang baik, harapan dan cita-cita akan mendatangkan kebahagiaan. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah harapan siapa yang kita perjuangkan. Apakah itu adalah harapan kita sendiri.

Hal yang membuat kita tidak bahagia juga dipengaruhi oleh harapan yang (kalo boleh saya sebut) tidak realistis. Kita ingin hanya kebaikan dan menolak keburukan. Kita hanya ingin sukses dan membuang kegagalan. Seperti syair lagunya Sheila On 7, “Mengapa harus ada hitam jika putih itu menyenangkan.”

Baik dan buruk, sehat-sakit, sukses-gagal, positif-negatif, semuanya selalu beriringan yang membentuk sebuah keseimbangan. Semuanya membuahkan makna yang harus kita petik. Kemelekatan pikiran kitalah yang membuat kita gagal mengenali buah-buah ranum berisi makna kehidupan dalam setiap kejadian.

Ketika kita kembali menoleh ke belakang, kita akan menjumpai semua kejadian yang telah kita alami adalah indah. Jika kita melihatnya dengan penuh kesadaran diri. Semuanya terjalin rapi, membentuk diri kita yang sekarang ini. Kalau kita bisa melihat keindahan dari semua kejadian di masa lalu, bukankah keindahan juga ada saat kita sedang mengalaminya? Bahkan dalam gagal, sedih, susah, menderita, terluka, dikhianati.

Ternyata keindahan juga bersembunyi di dalam kejadian “negative” itu. Kalau begitu… masih-kah kita menolak……
* * *
Semoga bermanfaat.
Terima kasih
Hermanus Y Lobo

Sabtu, 27 Desember 2008

SAYA BERTEMU DENGAN BRUCE LEE TADI MALAM

Bruce Lee adalah orang hebat. Dia jago kungfu. Dia bintang film terkenal. Saya yakin Anda mengetahui hal itu dengan sangat baik. Tapi, mungkin satu hal yang tidak banyak orang mengetahuinya adalah bahwa Bruce Lee memahami kekuatan menentukan tujuan.

Sebuah surat yang bertanggal 9 Januari 1970 dan dicap “Rahasia” mengungkapkan hal itu. Surat itu kini berada di Planet Hollywood, New York City. Bruce Lee menulis surat kepada dirinya sendiri,

“Di tahun 1980 aku akan menjadi bintang film Mandarin paling terkenal di Amerika Serikat dan akan sudah memiliki $10 juta. Dan sebagai balasannya aku akan berakting sebaik mungkin setiap kali ada di depan kamera dan aku akan hidup damai sentosa.”


Saat menulis surat itu, dunia belum mengenal Bruce Lee. Dia bukan siapa-siapa. Di tahun 1973 dia membuat film Enter the Dragon yang meraih sukses besar. Film itu juga mengantarkan Bruce Lee ke panggug ketenaran dunia.


Menarik, bukan? Seorang bintang dunia telah mengajarkan kita hal yang paling penting dalam hidup. Bruce Lee tahu dengan pasti apa yang diinginkannya. Apa yang menjadi impian hidupnya. Dan dia mengejarnya.


Saya akan membuka satu rahasia kehidupan untuk Anda sekarang.


Terlepas dari segala keuletan Bruce Lee untuk mengejar impiannya. Saya sangat yakin dia telah jatuh cinta pada Kungfu. Dia sangat menyukai kungfu. Dan dia mengabdikan dirinya untuk melakukan apa yang sangat dia sukai itu. Dia mencintai kungfu.


Dia memang menjadi bintang film yang sangat terkenal. Tapi, itu lewat kungfu. Sekali lagi, dia melakukan apa yang sangat dia sukai. Dan dia sukses besar.


Sekarang… apa pelajaran yang dapat Anda petik dari cerita di atas?


Apakah anda menyukai apa yang Anda kerjakan saat ini. Apakah Anda bersemangat ketika menyelesaikan tugas-tugas Anda. Apakah Anda sangat bersemangat ketika bangun pagi dan bergegas ke tempat kerja?


Saya pernah bekerja sebagai staf pajak di suatu perusahaan. Jujur… saya merasa sangat menderita ketika harus bangun pagi dan membayangkan semua tugas yang sudah menanti.


Saya akan sangat senang ketika mendekati akhir pekan. Itu artinya saya dapat terbebaskan dari pekerjaan yang membosankan itu. Namun, saat malam Senin saya jadi malas lagi. Karena besok harus masuk kantor lagi.


Jelaslah sudah saya tidak mencintai pekerjaan itu.


Apakah Anda juga merasakan hal yang sama? Anda bosan dan letih setiap hari harus melakukan pekerjaan yang sedang anda kerjakan sekarang. Anda merasa tertekan. Anda tidak bahagia. Itu artinya Anda tidak mencintai pekerjaan Anda.


Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mencintai pekerjaan kita?


Tenang… tarik napas yang dalam… hembuskan perlahan. Dan ahhhh… rileks. Saya akan memberitahu Anda caranya, sebentar lagi. Jadi bersiaplah… ini akan sangat menyenangkan.


Pengalaman saya sendiri begini. Suatu siang, saya sedang duduk dimeja kerja saya dan dikelilingi tumpukan data-data perusahaan. Di belakang meja saya ada jendela. Saat itu saya berbalik dan menerawang jauh ke luar jendela.


Lalu saya bertanya dalam hati saya sendiri,
“Saya sangat tidak bahagia dengan pekerjaan ini, meskipun saya memperoleh bayaran yang memuaskan. Lalu, pekerjaan apakah yang sangat saya sukai? Pekerjaan apa yang tanpa dibayar pun mau saya kerjakan? Pekerjaan apa yang membuat saya bersemangat ketika mengerjakannya?”


Jelas bukan sebagi staf pajak. Kemudian, saya menjelajahi ingatan saya. Saya mengingat-ingat lagi semua diskusi yang saya ikuti. Semua buku yang telah saya baca dan saya praktekkan dalam hidup saya.


Saya ingat, saya sangat bersemangat ketika menceritakan kepada seseorang tentang buku atau film yang telah saya baca atau nonton. Saya dapat melihat sisi positif dari buku ataupun film-film itu dengan baik.


Saya juga senang ketika berbicara di depan umum. Saya senang menggugah orang untuk melakukan suatu perubahan dalam hidupnya ke arah yang lebih baik. Saya telah membaca ratusan buku, menghadiri seminar yang mengubah kehidupan dan meningkatkan kesadaran serta memberikan pencerahan dalam hidup saya.


Saat itu sebuah kilatan cahaya pencerahan menghampiri kesadaran saya. Aha… saya tahu sekarang. Saya tahu pekerjaan apa yang membuat saya bersemangat dan bahagia. Pekerjaan yang akan membuat saya jatuh cinta.


Saya akan membagikan apa yang telah saya pelajari kepada banyak orang. Para guru besar kehidupan telah menyalakan lilin kesadaran dalam hidup saya. Sekarang saatnya saya menyalakan lilin kehidupan orang lain.


Hal itulah yang memberi saya alasan untuk membuat blog ini. Blog ini hanyalah salah satu cara untuk mencapai misi hidup saya, berbagi dengan orang lain.


Setelah menyadari hal itu, saya akhirnya mengajukan surat pengunduran diri. Dan sekarang saya sepenuhnya mengabdikan diri saya untuk melakukan apa yang saya sukai. Membaca buku dan membagikannya melalui blog ini. Saya tidak tahu bagaimana caranya menghasilkan uang dengan semua ini.


Akan tetapi, saya yakin satu hal. Ketika kita tulus memberi, kita akan menerima banyak. Apa yang Anda berikan kepada kehidupan akan kembali berlimpah-limpah kepada Anda. Apa yang Anda tabur akan Anda tuai.


Sekarang giliran Anda. Jika Anda tidak bahagia dengan apa yang Anda lakukan. Jika Anda merasa tertekan dengan pekerjaan Anda.


Tanyakan pada diri Anda sendiri;
Pekerjaan apakah yang tanpa dibayarpun akan saya kerjakan dengan penuh semangat. Coba ingat-ingat lagi semua hal yang membuat Anda bahagia. Panggilan hidup Anda biasanya bersembunyi di balik hal-hal yang membuat Anda bahagia.


Anda mungkin menjawab, “Saya suka jalan-jalan.”
Anda bisa bekerja di biro perjalanan. Menulis buku tentang tempat-tempat indah dan layak dikunjungi. Atau mungkin menjadi pemandu wisata.


Jika Anda sukanya tidur.
Anda bisa berbisnis tempat tidur. Anda tentu memiliki perhatian yang besar terhadap tempat tidur yang nyaman, bantal yang empuk, selimut yang hangat dan berbagai hal yang berkaitan dengan tidur. Anda dapat bekerja di hotel. Atau merintis hotel Anda sendiri. Membuka toko perlengkapan kamar tidur.


Jika Anda suka makan…
Buka restoran.


Jika Anda suka gossip…Anda bisa menjadi wartawan. Atau merintis majalah gossip. Atau mungkin presenter gossip.


Jika Anda suka mengintip…studio foto merupakan tempat yang tepat untuk Anda. Anda bisa mengintip orang yang sedang bergaya. Anda senang dan yang orang yang diintip pun senang. Atau juga kamera-men TV. Atau yang lebih seru, jadi paparazzi.


Jika Anda sudah menemukan apa yang Anda sukai namun, belum menemukan cara yang tepat untuk menerapkannya sehingga bermanfaat bagi kehidupan, Anda bias bertanya kepada saya. Masukan saja pertanyaan Anda di kolom komentar di bawah ini. Saya akan dengan senang hati membantu Anda.


Sangat mudah kan?...


Akan tetapi, dapatkah Anda sukses dengan melakukan apa yang Anda sukai? Di artikel mendatang, saya akan memberitahu Anda kunci suksesnya…..



eMail Hermanus Y Lobo

MAWAR: CANTIK NAMUN BERDURI

Mawar… tak terbantahkan telah menjadi bunga yang sangat digemari. Setiap wanita yang menerima setangkai bunga mawar akan merasa sangat bahagia. Apalagi kalau berasal dari orang yang mereka sayangi. Mawar telah menjadi lambang cinta.

Setiap pria berlomba-lomba mendapatkan mawar terindah untuk mengungkapkan cintanya kepada pujaan hati. Setiap mendekati Valentine day, penjual mawar bertambah jumlahnya. Mawar memang bunga yang cantik. Ya, sangat cantik.


Namun, di balik kecantikannya, mawar memiliki duri. Orang yang optimis akan selalu memperhatikan cantiknya mawar. Sang pesimis akan mengeluhkan duri-duri yang terdapat di tangkainya.

Lalu, bagaimana Anda pribadi memandangnya?


Terlepas dari berbagai pandangan itu, yang perlu disadari adalah bahwa kecantikan mawar dan duri-durinya adalah satu-kesatuan yang tak terpisahkan. Di satu sisi dia cantik, namun di sisi lainnya dia dapat melukai Anda dengan durinya.

Dengan menerima kenyataan bahwa mawar yang cantik dan duri-durinya adalah satu-kesatuan yang tak terpisahkan, kita telah selangkah lebih maju dalam memahami kehidupan.

Selalu ada hal yang bertentangan di dunia ini. Ada positif, maka ada negative. Ada putih dan hitam. Yin dan Yang. Baik dan buruk. Kelebihan dan kekurangan. Begitu juga diri kita sendiri. Kita memiliki kelebihan di satu sisi. Dan pada saat yang bersamaan, kelemahan kita menghuni sisi yang lainnya.

Kadang menggelikan melihat orang yang menganggap dirinya paling sempurna. Seolah tidak ada kelemahan. Padahal, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada apa pun di dunia ini yang sempurna. Kita akan selalu memiliki kelebihan dan kekurangan.

Sebaliknya juga, sangat menyedihkan melihat orang yang menganggap dirinya penuh kekurangan. Pasti ada kelebihan di dalam diri Anda.

Ada satu hukum abadi yang berlaku di dunia ini. Seperti hukum gravitasi yang berlaku kepada apa pun dan siapa pun. Hukum ini pun berlaku pada segala sesuatu. Pada setiap orang. Anda dan saya.

Hukum POLARITAS. Ia termasuk hukum alam.
Hukum polaritas menyatakan bahwa tidak ada segala sesuatu pun ada tanpa ada kebalikannya. Jika kebencian ada di dalam diri seseorang, cinta kasih juga terdapat di sana. Jika ada iri hati, perhatian yang tulus juga ada di dalamnya.

Orang tidak akan iri terhadap kita jika dia tidak memperhatikan kita. Orang yang iri hati terhadap kita biasanya adalah orang-orang yang mengenal kita dengan cukup baik. Dia memperhatikan kita. Bayangkan… bagaimana mungkin Presiden SBY bisa iri kepada Anda? Lha, dia sendiri tidak mengenal Anda.

Hukum ini berlaku bagi setiap orang, setiap benda di dunia ini. Apa pun tingkat pendidikan Anda, warna kulit Anda, agama Anda.

Jika seseorang itu pintar di satu bidang, kemungkinan besar dia tidak pintar di bidang yang lain. Orang yang pandai berbohong, tentu dia tidak pandai tentang kejujuran. Dia tidak tahu apa arti dan makna kejujuran yang sebenarnya. Bagaimana dia bisa jujur di saat dia berbohong?

Kalau Anda merasa diri Anda tidak pandai tentang suatu bidang, coba pikirkan di bidang mana Anda paling tahu banyak? Pasti ada. Jelas tidak mungkin Anda bodoh dalam segala bidang. Itu melanggar hukum alam.

Kalau Anda melihat diri Anda tidak cantik atau tampan secara fisik, coba pikirkan lagi di sisi mana Anda tampak mempesona. Pikirkan hal itu dalam-dalam.

Bertanyalah secara serius kepada diri sendiri. Otak Anda pasti akan memberikan jawaban. Dan mungkin Anda akan sangat takjub akan jawaban yang muncul nantinya. Bukan kah hal ini sangat menyenangkan?


Ketika Anda mengalami suatu “musibah”, di sisi lain hal itu merupakan anugerah tersembunyi. Anda tentu ingat cerita di postingan terdahulu tentang SEGALA SESUATU PASTI MEMILIKI ALASAN.

Pertama-tama, Anda harus meyakini bahwa segala sesuatu pasti memiliki dua sisi yang berbeda. Seperti dua sisi mata uang, selalu ada positif dan negative dalam suatu hal. Ada kelebihan dan kekurangan dalam diri setiap orang. Yakinilah hal itu. Maka, anda akan menemukannya.

Hal ini mungkin akan terasa aneh pada awalnya. Akan ada bagian dari diri Anda yang menolak pernyataan itu. Itu wajar. Hal ini terjadi karena kita telah belajar dan diajarkan selama bertahun-tahun bahwa hal yang menyedihkan hanya mengandung kesedihan. Dan hal yang membahagiakan selamanya akan penuh kebahagiaan.

Kenyataannya, tidaklah seperti itu. Selalu ada sisi positif dan negative pada segala hal pada saat yang bersamaan. Mungkin Anda sendiri pernah mengalaminya sendiri sebuah kejadian yang sangat menyedihkan. Akan tetapi, belakangan Anda merasa bersyukur telah mengalami musibah itu. Cerita SEGALA SESUATU PASTI MEMILIKI ALASAN, menjelaskan hal itu dengan sangat baik.

Saya sendiri pun pernah mengalaminya sendiri. Akan saya ceritakan pada artikel mendatang!

Contoh lain tentang hal menyedihkan yang membawa kebahagiaan adalah putus cinta. Saya yakin Anda pernah merasakan hal itu. Putus cinta memang sangat menyakitkan. Segala usaha yang kau lakukan selama ini terasa sia-sia. Malah meninggalkan luka.

Namun, sebenarnya hal itu membuat kita semakin dewasa. Kita jadi lebih kuat. Lalu, kita bertemu pacar yang baru. Dan apa yang anda rasakan? Ketika kita jatuh cinta lagi pada pacar yang baru, kita akan merasa bersyukur dulu kita putus dengan pacar yang lama.

Kita mulai melihat banyak kelebihan dalam diri pacar yang baru. Mungkin Anda akan berguman dalam hati, “Untung dulu gw putus sama dia. Kalo nggak, mungkin gw ga bakalan ketemu pacar gw yang sekarang”.

Nah… Anda paham sekarang?

Mulai sekarang… yakin-lah bahwa selalu ada sisi positif dan negative dalam segala hal. Anda akan selalu menemukan apa yang Anda percayai. Ketika Anda mulai mempercayai hal ini, satu hal yang pasti… HIDUP ANDA AKAN BERUBAH menjadi lebih baik. Karena Anda berjalan bersama hukum alam.

Setiap menghadapi berbagai kejadian yang menurut Anda negative, cobalah cari sisi positifnya. Tanyakan pada diri sendiri, “Jika ini adalah hal yang negative, apa sisi positifnya?”.

Positif ada karena ada negative. Seperti ada kematian maka ada kehidupan. Bagaimana mungkin ada negative tanpa positif? Bagaimana mungkin akan ada hidup jika tidak ada mati?

Di postingan selanjutnya, saya akan membahas hal ini secara lebih menyenangkan.

Hermanus Y Lobo

APA YANG ANDA SOMBONGKAN….?????

Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras.


Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, "Apa yang sedang Anda lakukan?"

Sang Guru menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya."


Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.


Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.


Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.


Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain. Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya.


Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita. Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.


Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi. Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan. Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati.


Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.


Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.


Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri. Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam.


Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan ?


Sumber : Internet bebas

Hermanus Y Lobo


Jumat, 26 Desember 2008

15 Ciri Pria Berbakat Kaya

Tidak sulit mencari lelaki kaya. Tapi tidak mudah menemukan lelaki yang pantas Anda cintai sekaligus membuat Anda tidak akan jadi "kaum duafa". Sebelum memutukan menikah dengannya, lihat dulu apakah dia punya 10 dari 15 ciri ini.

Tidak sulit mencari lelaki kaya. Tapi tidak mudah menemukan lelaki yang pantas Anda cintai sekaligus membuat Anda tidak akan jadi "kaum duafa". Sebelum memutukan menikah dengannya, lihat dulu apakah dia punya 10 dari 15 ciri ini.

1. BEBERAPA REKENING
Lihat apakah kekasih Anda punya rekning bank lebih dari satu. Ini bisa jadi indikasi dia berbakat kaya. Karena, biasanya orang yang punya rekening tabungan dua atau lebih cenderung berusaha mengatur uangnya dengan benar. Lelaki tipe ini memisahkan pos-pos penghasilannya. Misal, satu rekening digunakan hanya untuk menerima transfer gaji dan belanja, rekening lainnya untuk tabungan.

2. SUKA MENOLONG
Tidak tepat jika orang yang suka menimbun harta, pelit, serta enggan berbagi dan memberi adalah orang yang berbakat kaya. Justru lelaki yang mudah tergerak hatinya dan gampang menolong oranglah yang pantas Anda lirik. Dia adalah tipe orang yang akan relatif mudah hidupnya. Entah bagaimana caranya, Anda berdua akan sangat jarang kesulitan uang. Dan yang terpenting, kenikmatan memberi itu memang tak ada penggantinya.

3. PUNYA CITA-CITA
Jangan harap Si Dia berbakat kaya jika hidupnya dialirkan bagai sungai, entah hendak bermuara di mana. Lelaki yang berbakat kaya selalu punya rencana besar dalam hidupnya. Ada sesuatu di masa depan yang hendak diraihnya. Untuk itu, dia akan punya rencana jangka pendek dan menengah untuk mencapai cita-citanya. Dalam bercita-cita, dia tidak takkut ada mimpi yang tampaknya mustahil.

4. TAK BERHOBI SPESIFIK
Lelaki yang punya hobi spesifik cenderung menghabiskan uangnya untuk hobinya. Ini juga berlaku untuk lelaki yang hobi berbelanja. Tentu saja ada orang yang punya hobi spesifik punya urat kaya. Namun, toh tidak semua orang punya nasib bisa kaya begitu saja. Lelaki yang tidak punya hobi spesifik biasanya akan mengeluarkan uangnya untuk berbelanja berdasarkan mood. Dia cenderung merasa tidak punya kebutuhan spesifik, sehingga enggan membeli seusatu.

5. BUTA HARGA
Dia tidak tahu persis apa bedanya barang mahal atau murah. Buatnya, kemeja ya kemeja. Bentuknya seperti itu, ada ukurannya yang pas dan pantas dipakai ke kantor. Lelaki seperti ini tidak akan bermasalah dengan kemeja murahnya.

6. HIDUNG BISNIS
Apakah Anda pernah mendengar dia mengatakan (kurang lebih), "Ini bisa jadi peluang bisnis. Bisa dicoba." Artinya, dia dapat melihat sesuatu, sekecil apa pun, sebagai sebuah peluang bisnis. Tdiak banyak orang yang punya kemampuan seperti ini. Jadi, kalau dia kerap melontarkan komentar yang berhubungan dengan peluang bisnis, bisa jadi ia memang berbakat kaya.

7. PEKERJA KERAS
Punya hidung bisnis saja tidak cukup tanpa kerja keras. Ini yang membedakan seorang pemimpi kelas berat dengan pengejar mimpi. Seorang pengejar mimpi akan berusaha sekuatnya untuk mewujudkan cita-citanya. Tentunya itu dengan kerja keras.

8. KEAHLIAN KHUSUS
Perhatikan deh, apakah Si Dia punya satu atau dua keahlian khusus. Misalnya, dia menguasai komputer dengan baik, pandai melobi, atau apa pun. Kemampuan khusus ini bisa jadi modal dia dalam menjalani hidupnya. Lelaki tipe ini cenderung survive dalam hidupnya.

9. BANYAK TEMAN
Temannya ada di mana-mana. Tidak hanya mantan teman-teman SMA, kuliah atau kantornya. Tapi juga dari komunitas lain, yang mungkin Anda tidak pernah duga sebelumnya. Orang yang banyak teman bisa diartikan punya networking yang cukup luas. Sehingga, ditaruh di mana pun dia akan bisa hidup (dengan baik).

10. MEMELIHARA PERTEMANAN
Kadang Anda jengkel karena dia rajin menelepon atau SMS yang tidak penting ke teman-temannya. Just say hello saja bisa berkepanjangan. Mestinya, Anda tidak perlu kesal, karena ini adalah caranya untuk memelihara pertemanan. Orang boleh punya banyak teman, tapi jika dia tidak bisa memeliharanya, maka sia-sia saja.

11. MUDAH BERTEMAN
Hanya orang yang menyenangkan yang mudah berteman. Pergi ke tempat baru mana pun, dia bisa dengan mudah punya teman ngobrol. Ini menandakan dia orang yang terbuka, punya sense of humor dan berwawasan cukup luas. Orang-orang seperti ini biasanya tidak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk jenis pekerjaan baru. Sehingga, dia tidak perlu khawatir tidak punya pekerjaan yang baik.

12. PERCAYA DIRI
Dia tahu persis apa kelebihan dan kekurangannya, dan percaya orang lain pun begitu. Sehingga, dia tidak gentar ketika berinteraksi dengan orang lain, atau diharuskan melakukan sesuatu yang baru. Termasuk dia percaya bahwa dia bisa hidup layak hari ini atau esok lusa, bersama Anda.

13. FOKUS
Dalam melakukan apa pun, dia fokus. Perhatiannya tidak mudah terceraikan oleh hal lain. Orang yang fokus biasanya punya tanggung jawab yang baik. Ini berhubungan dengan bagaimana dia berusaha mencapai cita-citanya, menyelesaikan pekerjaannya, dan serius membangun hidup bersama Anda.

14. OPTIMIS
Hampir tidak pernah Anda mendengar, "Ah, susah", Enggak bisa", "Mustahil aku bisa melakukannya" , "Malas ah", dan yang sejenisnya. Lelaki pesimis akan sulit survive dalam hidupnya. Keoptimisan bisa membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang secara hitungan di atas kertas sulit.

15. SEHAT
Lelaki penyakitan akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidak melakukan apa-apa.. Belum lagi ongkos dokter dan rumah sakit yang makin tidak masuk akal mahalnya. Uang Anda berdua bakal habis di sini. Selain itu, orang yang sehat akan bisa berpikir dengan lebih sehat. Jangan pernah terjebak pada penampilan luar dan mulutnya yang bilang, "Hidupmu terjamin sampai kapan pun, Sayang." Karena, yang terpenting Anda merasa nyaman hidup dengannya, dia bisa membuat hidup Anda berarti, dan Anda bisa tertawa bersamanya.

Source: Kompas http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/01/09151349/

Hermanus Y Lobo


Sudah tepatkah keberadaan anda sekarang?

Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.

Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-
kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermarket lokal. Kaleng coca cola pertama diturunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana, kaleng kedua diturunkan.Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es.

Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.

Sekarang, pertanyaannya adalah :

Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda
padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang
sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?

Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda.

Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.

Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan sisi terbaik dari
diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang.

Tapi bila Anda berada di lingkungan yang meng-kerdil-kan diri Anda,
maka Anda akan menjadi kerdil.

(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan
yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA.

JADI, UBAHLAH LINGKUNGAN ANDA DIMULAI DARI DIRI ANDA SENDIRI!
* * * * *
Hermanus Y Lobo


"Kita bukanlah manusia yang memiliki pengalaman spiritual, melainkan KITA ADALAH MAHLUK SPIRITUAL yang memiliki pengalaman sebagai manusia. Oleh karena itu, perubahan yang akan BERDAMPAK LUAR BIASA dan BERDAYA GUNA dalam kehidupan seseorang, haruslah dimulai dari sisi spiritual."
- Hermanus Y Lobo

Semua Terjadi karena suatu Alasan

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.

Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington . Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.

Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center .

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ? ... Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa.

Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? ... Kenapa bukan aku? ... Bagian diriku yang mana yang kurang? ... Mengapa aku diperlakukan kejam?...

Aku berpaling pada ayahku. Katanya, "Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku?. Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.

Aku teringat kata-kata ayahku,"Semua terjadi karena suatu alasan." Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang.

Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :
1. Apabila Tuhan mengatakan YA Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta

2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK Maka kita akan mendapatkan yang lebih baik

3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU Maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak NYA

--Frank Slazak—
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Hermanus Y Lobo


Kita bukanlah manusia yang memiliki pengalaman spiritual, melainkan KITA ADALAH MAHLUK SPIRITUAL yang memiliki pengalaman sebagai manusia. Oleh karena itu, perubahan yang akan BERDAMPAK LUAR BIASA dan BERDAYA GUNA dalam kehidupan seseorang, haruslah dimulai dari sisi spiritual.
- Hermanus Y Lobo